DKI Jakarta
InfoAktual.co.id
Solidaritas Mahasiswa dan Pemuda Satu Indonesia (SOMASI) Jakarta menggelar diskusi internal, Sabtu (30/11/2024) dengan tema “Menanti Dua Alat Bukti Sah Penyidik KPK Menetapkan Tersangka Berdasarkan Pasal 1 Butir 14 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP)”.
Diskusi ini bertujuan untuk mendukung upaya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam mengusut kasus dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang melibatkan mantan Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba (AGK), dan Komisaris Utama PT Mineral Trobos, David Glen Oei (DGO).
Ketua SOMASI Jakarta, Irwan Abdul Hamid, menegaskan bahwa pihaknya akan terus mendukung KPK dalam mengusut kasus besar ini.
“Kami akan terus mendampingi KPK untuk memastikan keadilan ditegakkan. Kasus TPPU ini harus menjadi contoh bahwa hukum tidak boleh pandang bulu,” ujar Irwan.
Irwan juga mengapresiasi semangat anti-korupsi yang terus dijaga oleh pemerintah.
“Kami berharap, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, pemberantasan korupsi tetap menjadi prioritas utama,” tambahnya.
Diskusi ini membahas proses hukum yang sedang berjalan terkait kasus AGK dan DGO. Salah satu pengurus SOMASI Jakarta, Yoris, menekankan pentingnya transparansi dan keadilan.
“Kami, sebagai mahasiswa dan pemuda, berkomitmen mengawal kasus ini hingga tuntas. Korupsi adalah musuh bersama yang harus diberantas hingga ke akarnya,” tegasnya.
Kasus ini dianggap sebagai ujian besar bagi KPK dalam membuktikan keberanian dan independensinya.
Sebagai informasi, David Glen Oei diperiksa oleh penyidik KPK pada Selasa (8/10/2024) lalu. Ia hadir sebagai saksi dalam kasus yang menyeret Abdul Gani Kasuba.
Selain itu, David juga kabarnya akan menjadi saksi dalam sidang kasus suap yang melibatkan mantan Ketua DPD Partai Gerindra Maluku Utara, Muhaimin Syarif alias Ucu.
Muhaimin diketahui memberikan suap kepada AGK, yang kini menjadi perhatian publik.
KPK masih mendalami alat bukti untuk menetapkan tersangka dalam kasus ini. SOMASI Jakarta berharap, penyidik dapat segera mengumumkan hasil penyelidikan.
“KPK lahir untuk memastikan hukum berjalan dengan daya guna maksimal. Kami di SOMASI mendukung penuh upaya ini,” ungkap Yoris.
Diskusi ini menjadi salah satu langkah SOMASI Jakarta untuk terus mengawal penegakan hukum yang berkeadilan.
Irwan menegaskan bahwa publik harus tetap mendukung lembaga anti-rasuah ini agar kasus besar seperti ini tidak berhenti di tengah jalan.
“Semangat pemberantasan korupsi harus terus menyala. Tidak ada tempat bagi para koruptor di Indonesia,” tegas Irwan.
Melalui diskusi ini, SOMASI Jakarta menunjukkan komitmennya dalam mendukung pemberantasan korupsi. KPK diharapkan segera menyelesaikan kasus AGK dan DGO dengan adil dan transparan.
Pewarta: Elwan Charisma