Bersihkan Hati, Sucikan Diri: HMI Jakarta Raya Sambut Ramadan Dengan Penuh Makna

infoaktual dki jakarta 5920d7cd af19 4d71 94f0 54054a449378

DKI Jakarta,
InfoAktual.co.id

Bulan Ramadan kembali hadir sebagai tamu istimewa bagi umat Islam.

Wasekbid Pemberdayaan Umat HMI Jakarta Raya, Daud Solissa, mengajak seluruh umat Muslim menyambut bulan penuh berkah ini dengan hati yang bersih, penuh suka cita, dan ketakwaan kepada Allah SWT.

“Ramadan adalah bulan penuh keistimewaan. Bulan turunnya Al-Qur’an, bulan pengampunan, bulan dilipatgandakannya pahala, serta bulan di mana setan dibelenggu. Kita harus menyambutnya dengan segala persiapan, salah satunya dengan hati yang bersih,” ujar Daud.

Menurut Daud, hati merupakan penentu amal seseorang. Jika hati dipenuhi kebencian, iri, dan dengki, maka sulit bagi seseorang untuk melaksanakan amal saleh dengan tulus.

“Badan bisa enggan berbuat kebaikan jika hati dipenuhi kotoran. Bahkan, seseorang bisa merasa terkunci dan sulit terenyuh. Ini adalah tanda-tanda kerasnya hati,” jelasnya.

Dalam Islam, hati yang bersih disebut qalbun salim (hati yang selamat) dari penyakit rohani.

Jika hati seseorang baik, maka seluruh amalnya akan dicatat sebagai kebaikan. Sebaliknya, hati yang rusak akan mempengaruhi seluruh perbuatan dan ucapan seseorang.

Menata hati bukan perkara mudah, tetapi harus dilakukan secara berkelanjutan.

Daud menekankan tiga hal utama dalam menjaga kebersihan hati:

1. Takut kepada Allah SWT
Kesadaran bahwa setiap perbuatan akan dipertanggungjawabkan di akhirat membuat seseorang lebih berhati-hati dalam bertindak.

2. Cinta kepada Allah SWT
Hati yang dipenuhi cinta kepada Sang Pencipta akan selalu condong kepada kebaikan.

3. Keikhlasan dalam beramal
Segala ibadah harus dilakukan dengan niat yang lurus hanya untuk Allah SWT.

“Jika hati baik, maka baik pula seluruh anggota badan. Sebaliknya, jika hati rusak, maka rusak pula seluruh perilaku seseorang,” tambah Daud.

Bulan Ramadan adalah kesempatan emas untuk meningkatkan kualitas diri.

Daud mengajak umat Islam untuk memperbanyak ibadah dan introspeksi diri. Salah satu amalan utama yang dianjurkan adalah membaca Al-Qur’an.

“Al-Qur’an adalah cahaya dan pedoman hidup. Umat Islam harus membacanya, memahami maknanya, dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari,” tegasnya.

Selain itu, shalat yang khusyuk juga menjadi kunci kebersihan hati.

Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa orang yang sukses adalah mereka yang selalu mengingat kematian.

Kesadaran ini akan membuat seseorang lebih berhati-hati dalam berbicara dan bertindak.

Menjelang Ramadan, umat Islam juga dianjurkan untuk menjaga silaturahmi.

Rasulullah SAW bersabda bahwa silaturahmi dapat memperpanjang umur dan mempermudah rezeki.

“Silaturahmi adalah salah satu jalan menuju keberkahan. Dengan mempererat hubungan persaudaraan, kita bisa mendapatkan rahmat dan pertolongan Allah SWT,” kata Daud.

Ia juga menekankan pentingnya istiqomah dalam beramal saleh.

Kebaikan yang dilakukan secara konsisten, sekecil apa pun, lebih dicintai Allah dibandingkan ibadah yang dilakukan sesekali.

“Mari kita manfaatkan Ramadan dengan sebaik-baiknya. Perbanyak ibadah, tingkatkan ketakwaan, dan bersihkan hati agar mendapatkan keberkahan di dunia dan akhirat,” tutupnya. (Talib Loilatu)