Jakarta
InfoAktual.co.id
Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Jaringan Mahasiswa Maluku (JMM) Jakarta menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), Rabu (30/4/2025).
Mereka menuntut agar Kemenag RI segera bertindak tegas terhadap dugaan praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) di lingkup Kanwil Kemenag Provinsi Maluku.
Koordinator Lapangan (Korlap), Basir, menyampaikan dalam orasinya bahwa Kementerian Agama seharusnya menjadi lembaga penjaga moral bangsa.
Menurutnya, pejabat-pejabat di Kemenag harusnya menjadi teladan umat, bukan justru mencoreng nama baik institusi dengan perilaku bejat.
“Kami prihatin. Banyak jabatan penting di Kemenag Maluku diisi oleh orang yang tidak bermoral. Ada yang terlibat gratifikasi, manipulasi data P3K, hingga tindakan asusila. Ini tidak mencerminkan moto ‘Ikhlas Beramal’,” tegas Basir.
Dalam aksinya, mahasiswa menuding sejumlah pejabat di Kemenag Maluku terlibat praktik kotor.
Basir mengungkap adanya dugaan korupsi, kolusi, hingga manipulasi dokumen demi meloloskan keluarga sebagai pegawai P3K bodong.
Ironisnya, banyak tenaga honorer yang telah mengabdi bertahun-tahun justru tidak mendapatkan kesempatan.
“Kami menduga ada pejabat yang memanipulasi dokumen negara hanya demi kepentingan pribadi. Bahkan, ada juga yang melakukan tindakan mesum dengan stafnya. Ini sangat mencoreng nama baik lembaga,” ujar Basir lantang.
Selain itu, mahasiswa juga menyoroti kerusakan aset negara berupa bangunan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) di Seram Bagian Timur yang dibiarkan rusak tanpa pemanfaatan.
“Negara sudah menggelontorkan dana Rp6 miliar untuk bangunan itu. Tapi dibiarkan terbengkalai begitu saja. Ini bukti dari pejabat yang tidak bertanggung jawab,” tambahnya.
Dalam aksinya, JMM menyampaikan empat tuntutan utama kepada Kemenag RI dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK):
1. Evaluasi Kinerja Kakanwil Kemenag Maluku:
Dugaan pembiaran terhadap manipulasi dokumen negara dalam rekrutmen P3K.
Ketidakpedulian terhadap aset negara yang rusak dan tidak dimanfaatkan.
2. Copot Dr. Haji Yamin, S.Ag, M.Pd dari Jabatan Kakanwil Maluku:
Diduga terlibat perbuatan asusila dengan pegawai di Kemenag Kota Ambon.
Diduga bermental koruptif dan tidak pantas menjadi pimpinan umat.
3. Copot Taslim Tuasikal, S.Ag dari Jabatan Kepala Kemenag Maluku Tengah:
Diduga kuat melakukan praktik KKN dengan meloloskan kerabat sebagai P3K.
4. Turunkan Tim Investigasi dari Inspektorat Jenderal Kemenag:
Usut dugaan gratifikasi proyek revitalisasi Asrama Haji tahun 2021 senilai Rp350 juta.
Periksa proyek pembangunan tempat parkir Kanwil Kemenag Maluku senilai lebih dari Rp4 miliar.
Mahasiswa berharap Menteri Agama RI segera menindaklanjuti tuntutan mereka demi menjaga martabat lembaga dan umat.
“Kami percaya Menteri Agama tidak akan diam. Ini soal integritas dan kepercayaan publik. Jangan biarkan Kemenag di Maluku tercemar karena ulah segelintir orang,” tegas Basir.
Setelah aksi berlangsung, perwakilan Kemenag RI menerima delegasi JMM untuk audiensi. Menurut Basir, pihak Kemenag RI memberikan respon positif dan menyatakan akan mengirim tim Inspektorat Jenderal untuk mengusut dugaan pelanggaran tersebut.
“Kami mengapresiasi respon cepat dari Kemenag RI. Mereka berjanji menurunkan tim investigasi. Ini langkah awal yang penting demi perbaikan,” ucap Basir. (Talib Loilatu)