Jakarta (Infoaktual.co.id) — Kericuhan pecah di studio TV One saat acara debat publik, Kamis malam (14/8). Advokat Sunan Kalijaga mengaku menjadi korban penyerangan yang diduga dilakukan tim kuasa hukum lawan. Insiden itu langsung dilaporkan ke kepolisian.
Debat berlangsung panas karena membahas kasus publik yang melibatkan seorang dokter gigi. Acara menghadirkan sejumlah narasumber, termasuk Sunan Kalijaga, artis Emma Waroka, Barbie Kumalasari, dan Ayu Aulia.
Ketegangan Sejak Sebelum Debat
Menurut Sunan, ketegangan sudah terasa sebelum acara dimulai. Ia menyebut seorang pengacara berinisial J, yang mewakili dokter gigi tersebut, melakukan gestur tidak pantas.
“Dia menepuk dada dan bahu kanan saya sambil memalingkan wajah. Itu bukan salam niat baik, tapi intimidasi,” ujar Sunan dalam konferensi pers di Prapanca, Jakarta Selatan, Jumat (15/8).
Sunan menilai sikap itu bukan perilaku profesional seorang advokat. Ia memilih menahan diri selama acara berlangsung.
Kericuhan Usai Acara
Setelah acara selesai, Sunan mendatangi pengacara J untuk meminta klarifikasi. Namun, ia mengaku justru mendapat perlakuan kasar.
“Saya hanya bertanya, ada masalah apa. Tapi malah didorong kelompok kuasa hukum drg,” kata Sunan.
Sunan menyebut pengacara J kemudian mengepalkan tangan seperti hendak memukul. Situasi memanas dan kerumunan terjadi di area studio. Dalam kekacauan itu, Sunan mengaku terkena pukulan di wajah.
“Bahasa gaulnya, saya dicolok. Wajar kalau saya marah. Siapa pun dipukul tanpa alasan pasti bereaksi,” tegasnya.
Pelaku Diamankan
Pihak keamanan studio dan kru TV One langsung melerai keributan. Orang yang diduga memukul Sunan segera diamankan.
Menurut Sunan, pelaku kemudian meminta maaf di hadapannya. Bahkan, pelaku menuliskan surat pernyataan bahwa tindakannya dilakukan tanpa tekanan.
“Dia bilang tidak sengaja. Tapi menurut saya, ini tidak bisa selesai begitu saja,” kata Sunan.
Ada Provokasi Lain
Selain insiden dengan pengacara J, Sunan juga menuding adanya provokasi lain. Ia menyebut seorang penonton bernama Surya Bakti Batubara ikut mendorong dan mengancam.
“Surya mendekati saya, mendorong, lalu mengeluarkan kata-kata ancaman. Itu yang memicu awal keributan,” jelasnya.
Sunan menegaskan bahwa Surya juga sudah dilaporkan ke Polres Jakarta Selatan. Ia menyebut laporan itu disertai bukti rekaman dan keterangan saksi.
Dugaan Peran Pihak Lain
Tak berhenti di situ, Sunan juga menduga ada pihak lain yang terlibat. Ia menyoroti sosok seorang dokter bernama Andreas yang terlihat menerima telepon dari pelaku setelah insiden.
“Momen itu jelas terekam CCTV studio. Setelah menerima telepon, Andreas langsung meninggalkan lokasi,” ungkapnya.
Sunan berencana menyerahkan bukti CCTV tersebut kepada polisi untuk memperkuat laporannya.
Laporan Resmi ke Polisi
Sunan bersama tim kuasa hukumnya resmi melaporkan insiden itu ke polisi. Ia menyerahkan bukti berupa video, rekaman CCTV, dan surat pernyataan pelaku.
“Jangan ada informasi dipelintir atau disetting. Biarkan penegak hukum bekerja sesuai aturan,” ujarnya.
Permintaan Maaf ke Pemirsa
Dalam kesempatan itu, Sunan juga meminta maaf kepada pemirsa TV One. Ia menyesalkan kericuhan yang muncul di layar kaca.
“Saya datang untuk berdebat soal hukum, bukan berkelahi. Ini forum debat, bukan ring tinju,” katanya.
Sunan memastikan dirinya dalam kondisi sadar penuh saat hadir di acara. “Saya datang sadar, tidak di bawah pengaruh apa pun,” tambahnya.
Insiden ini cepat menyebar di media sosial. Banyak warganet mengecam tindakan kekerasan di ruang debat publik. Mereka menilai kericuhan mencederai etika profesi advokat.
Sunan berharap kasus ini bisa jadi pelajaran bagi semua pihak. “Advokat harus berdebat dengan argumen, bukan dengan tangan,” katanya menutup.