DKI Jakarta
InfoAktual.co.id
Rumah produksi Makara Production resmi memulai proses syuting untuk film terbaru mereka, Maju Serem Mundur Horror, pada 20 November di Jakarta.
Film yang disutradarai oleh Chiska Doppert ini memadukan unsur horor dan komedi segar.
Ceritanya mengangkat kehidupan mahasiswa tingkat akhir yang menghadapi berbagai tantangan untuk menyelesaikan studi mereka.
Produser Shankar R mengungkapkan bahwa judul Maju Serem Mundur Horror terinspirasi dari jargon populer masyarakat Indonesia.
“Diksi ini enak sekali diucapkan. Kami berharap judul ini bisa menjadi jargon baru di masyarakat dan dikenang sepanjang masa,” ujar Shankar dalam konferensi pers di Tebet.
Judul tersebut diharapkan mampu menarik perhatian publik dan memperkuat identitas film sebagai tontonan yang menghibur.
Film ini menghadirkan elemen komedi yang tidak biasa, berkat kolaborasi dengan Oh Joy Story & Co, sebuah konsultan komedi yang beranggotakan Mo Sidik, Reno Fenady, dan Adi Nugroho.
“Komedi itu punya formula sendiri. Kami sangat antusias saat diajak berkolaborasi untuk memastikan humornya terasa kekinian,” ungkap Mo Sidik.
Kolaborasi ini bertujuan untuk menciptakan humor yang relevan dan dapat dinikmati oleh berbagai kalangan.
Deretan pemain film ini cukup menjanjikan. Komika terkenal seperti Mael Lee, Dodit Mulyanto, Daffa Ariq, dan Yewen ikut meramaikan layar lebar bersama artis papan atas, termasuk Carissa Parusset, Sara Fajira, Sara Wijayanto, dan Gery Iskak.
Debut Carissa Parusset di genre horor menjadi salah satu daya tarik utama.
“Film ini paket lengkap, dari komedi hingga drama percintaan di kampus, semuanya ada,” ujar Carissa dengan penuh antusias.
Maju Serem Mundur Horror bercerita tentang empat mahasiswa perfilman yang belum juga lulus meski sudah di semester akhir.
Untuk menyelesaikan tugas akhir, mereka memutuskan membuat film horor. Namun, konflik muncul ketika salah satu pemeran utama meninggal dunia secara misterius.
“Cerita ini relevan dengan masalah yang sering dihadapi mahasiswa akhir. Meski penuh konflik, tetap ada humor dan persahabatan yang kuat,” kata Mael Lee.
Selain itu, film ini mengangkat keberagaman budaya Indonesia, dengan empat karakter utama yang berasal dari suku Batak, Jawa, Sunda, dan Papua.
Pemeran utama lainnya, Dodit Mulyanto, menyoroti nilai budaya yang terkandung dalam cerita.
“Saya bangga bisa mewakili budaya Jawa dalam cerita ini. Dengan keberagaman ini, filmnya terasa sangat Indonesia,” ungkap Dodit.
Elemen budaya ini menjadi nilai tambah, menjadikan film ini lebih dari sekadar hiburan biasa.
Proses syuting telah dimulai, dengan jadwal tayang yang diperkirakan pada pertengahan tahun 2025. Film ini digadang-gadang akan menjadi salah satu tontonan wajib di layar lebar.
Kombinasi horor, komedi, drama, dan misi budaya menjanjikan pengalaman menonton yang berbeda dan tak terlupakan.
“Kami yakin film ini bisa diterima oleh semua kalangan karena menyajikan hiburan yang lengkap,” tutup Shankar.
Pewarta: Puput