Muara Enim, Sumatera Selatan
InfoAktual.co.id
Kritik terhadap pelaksanaan Bimbingan Teknis (Bimtek) dan Studi Tour yang rutin dilakukan oleh desa-desa di Kabupaten Muara Enim terus menjadi sorotan.
Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Muara Enim, Rudi Iskandar, S.H., M.H., turut menanggapi isu tersebut dengan memberikan arahan yang tegas.
Kajari Muara Enim mengimbau agar kegiatan seperti Bimtek dan Studi Tour yang menggunakan anggaran Dana Desa (DD) lebih diarahkan untuk program yang berdampak langsung kepada masyarakat.
“Nanti akan kami tanyakan hasil dari Bimtek atau studi yang mereka lakukan. Kami juga akan mengevaluasi manfaat kegiatan tersebut,” ujar Rudi Iskandar pada Sabtu (14/12/2024).
Setiap tahun, Forum Kepala Desa (Kades) dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Muara Enim menggelar Bimtek dan Studi Tour. Namun, kegiatan ini kerap menuai kritik masyarakat karena dinilai kurang bermanfaat dan hanya menghabiskan anggaran.
Menurut Kajari, anggaran untuk kegiatan tersebut harus digunakan secara bijak dan efisien. “Untuk tahun depan, kami akan menyarankan agar Dana Desa lebih diutamakan untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Jangan sampai anggaran Bimtek mubazir tanpa hasil yang jelas,” tegasnya.
Kajari menegaskan bahwa pihaknya akan meminta laporan hasil dari setiap kegiatan Bimtek atau Studi Tour yang dilakukan.
“Kami akan tagih apa manfaat dan hasil dari kegiatan tersebut. Apakah ilmunya diterapkan atau hanya sekadar jalan-jalan,” tambah Rudi.
Ia juga menyampaikan bahwa mulai tahun depan, penggunaan APBDes untuk kegiatan semacam ini akan lebih diawasi. Kajari berharap setiap desa memprioritaskan anggaran untuk program yang langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Secara ideal, Bimtek dan Studi Tour bertujuan memberikan wawasan kepada perangkat desa untuk mencontoh praktik desa sukses di wilayah lain. Namun, Kajari menilai, tujuan tersebut tidak akan tercapai jika kegiatan ini dilakukan terlalu sering tanpa evaluasi yang jelas.
“Jika memang perlu diadakan, kegiatan ini harus diarahkan agar benar-benar memberikan manfaat. Tapi, jangan terlalu sering. Fokuskan anggaran untuk kebutuhan yang lebih mendesak di desa,” kata Kajari.
Kajari Muara Enim berharap Dana Desa digunakan untuk program yang mendukung kesejahteraan masyarakat, seperti pembangunan infrastruktur, peningkatan ekonomi desa, dan pelatihan yang bermanfaat langsung bagi warga.
“Kami memiliki program ke desa untuk membantu mengarahkan kegiatan-kegiatan yang lebih bermanfaat. Kami juga akan memastikan bahwa hasil Bimtek selama ini benar-benar dimanfaatkan,” pungkas Rudi Iskandar.
Sumber: Sumsel Post