SUMSEL | Infoaktual.co.id
Wakil Wali Kota Lubuklinggau, H. Rustam Effendi, secara resmi membuka kegiatan Gelar Karya P5 Pentas Seni bertajuk “RESIK” akronim dari Rapi, Estetik, Sehat, Indah, dan Kreatif yang diselenggarakan di SMP Negeri 8 Lubuklinggau. Selasa, 3/6/25.
Kegiatan ini merupakan puncak dari implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema seni, kewirausahaan, dan gaya hidup berkelanjutan.
Dalam sambutannya, Wawako menekankan, bahwa seni bukan sekadar hiburan, tetapi juga merupakan cerminan jiwa, ekspresi budaya, dan sarana pengembangan karakter generasi muda. Ia mengapresiasi semangat para siswa dan guru dalam menyukseskan kegiatan ini.
“Pagelaran seni ini menunjukkan bahwa SMP Negeri 8 mampu menjawab tantangan pendidikan modern tanpa meninggalkan aspek seni dan budaya sebagai bagian penting dalam pembentukan karakter anak bangsa,” ujar Rustam Effendi.
Ia juga menegaskan komitmen Pemerintah Kota Lubuklinggau dalam mendukung berbagai inisiatif positif yang mendorong tumbuhnya generasi muda yang kreatif, inovatif, dan berbudaya. Dalam kesempatan tersebut, Rustam juga menyoroti pentingnya literasi teknologi di kalangan pendidik.
“Jika guru tidak memahami teknologi, mereka akan tertinggal. Guru harus mampu melatih anak-anak agar kelak menjadi pribadi mandiri dan siap menghadapi perkembangan zaman,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala SMP Negeri 8 Lubuklinggau, Ema Arioktariyana, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan hasil kerja keras siswa dan guru selama proses pembelajaran berbasis proyek.
Kegiatan Gelar Karya P5 ini juga turut menampilkan beragam hasil kreativitas siswa, termasuk karya dari barang bekas yang memiliki nilai estetika dan ekonomis.
“Kami berharap kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang unjuk bakat, tetapi juga menanamkan kesadaran lingkungan, semangat kewirausahaan, dan pentingnya pengelolaan sampah sejak dini,” ujar Ema.
Acara berlangsung meriah dengan berbagai penampilan seni, mulai dari tari, musik, hingga drama. Selain itu, turut digelar pameran hasil karya siswa dan stan produk kreatif yang seluruhnya berbasis pemanfaatan barang daur ulang.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi momentum apresiasi seni dan budaya, tetapi juga sebagai upaya nyata membentuk karakter pelajar yang mandiri, bertanggung jawab, dan peduli terhadap lingkungan.
*Pewarta:@ndre*
*editor: Dedy S*