Masyarakat Kendal Bergerak: Jaga Sejarah Wali Songo dan Lawan Pembelokan Sejarah oleh Kaum Ba’alawi

sejarah-wali-songo

Kendal, Jawa Tengah
InfoAktual.co.id

Masyarakat Desa Triharjo, Kecamatan Gemuh, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, menunjukkan antusiasme tinggi dalam menjaga keutuhan sejarah perjuangan Wali Songo.

Mereka menyoroti kekhawatiran atas pembelokan sejarah yang dilakukan oleh imigran Ba’alawi yang konon didatangkan oleh Belanda pada masa penjajahan.

Hal ini memicu gerakan untuk melestarikan situs-situs bersejarah agar generasi mendatang tidak terbodohi dan terus mengenali akar perjuangan bangsanya.

Desa Triharjo yang terletak di lereng perbukitan Sojomerto memiliki nilai sejarah tinggi. Situs penting seperti Goa Pekukulan dan pohon jati kuno, tempat berkibarnya Sang Merah Putih, menjadi saksi perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia. Puncak perbukitan ini juga menyimpan berbagai situs bersejarah lainnya yang memperkuat narasi perjuangan bangsa.

Pada Jumat Kliwon, 29 November 2024, warga Desa Triharjo bersama tokoh masyarakat membentuk ranting Persatuan Wali Songo Indonesia Laskar Santri (PWI-LS).

Acara ini dipimpin langsung oleh Ketua DPD PWI-LS Kabupaten Kendal, Danang S. Raharjo, dengan moderator Gus Kiyai Muda M. Nanang Husni Abdillah, S.Pd., yang juga menjabat sebagai sekretaris DPD PWI-LS Kabupaten Kendal.

Pembentukan ranting ini digelar di Markas Besar Kiyai Samuri, penasehat DPD PWI-LS Kabupaten Kendal. Acara dipandu oleh Kiyai Ahmad Sodikun dan didukung oleh Komandan Laskar Kabupaten Kendal, Kiyai Muda Romdhon Jauhari.

Hadir pula Kiyai Ahmad Fajari, S.Sos.I., penasehat DPW PWI-LS Jawa Tengah, yang didampingi Komandan Laskar Jawa Tengah, Gus Muda Kiyai Nu’man.

Dalam tausiyahnya, Kiyai Ahmad Fajari, S.Sos.I., mengingatkan peserta tentang pentingnya menjaga perjuangan Wali Songo sebagai bagian dari sejarah bangsa.

Ia menegaskan, “Jika pembelokan sejarah tidak segera dihentikan, bangsa ini akan melemah. Bahkan, sedikit demi sedikit, kita akan kehilangan kendali atas jati diri bangsa.”

Ia juga menyoroti fenomena makam palsu yang diberi nama khas Yaman di lokasi situs bersejarah, yang dinilai sebagai upaya pembelokan sejarah oleh kaum tertentu. “Hal ini bisa menghancurkan fondasi sejarah bangsa kita,” tambahnya.

Sekretaris DPD PWI-LS Kabupaten Kendal, Gus Nanang, menegaskan bahwa organisasi ini memiliki legalitas hukum di bawah pimpinan Ketua Umum Pusat, Dr. KH. Muhammad Abbas Billy Yachsi Fuad Hasyim, Lc., M.A.

“Kami akan terus memperluas jaringan hingga tingkat desa. Organisasi ini berkomitmen menjaga agama, sejarah, sosial budaya, dan ekonomi masyarakat melalui pemberdayaan UMKM,” jelasnya.

Ia juga menekankan perlunya menghentikan penghinaan terhadap para kiyai pribumi dan upaya pembelokan sejarah oleh pihak tertentu.

“Organisasi ini lahir untuk melawan segala bentuk penipuan yang mengancam keutuhan bangsa,” pungkasnya.

Hasil rapat pembentukan ranting PWI-LS dibacakan oleh Wakil Sekretaris, Gus Ahmad Sodikun, dan disepakati oleh semua peserta. Acara ditutup dengan doa yang dipimpin oleh KH. Ahmad Fajari, S.Sos.I., dengan harapan perjuangan ini terus berlanjut untuk generasi mendatang.

Pewarta: Kunarya, Info Aktual Kendal.