Daftar Isi:
Muara Enim, InfoAktual – Pencemaran lingkungan PT Bukit Asam memicu aksi protes yang akan digelar Perkumpulan Masyarakat Peduli Lingkungan pada Senin, 11 Agustus 2025. Warga menuntut pertanggungjawaban perusahaan atas dugaan limbah tambang batubara yang merugikan masyarakat di Kabupaten Muara Enim.
Koordinator lapangan, Deni Febriando, mengatakan aksi dimulai pukul 10.00 WIB di depan kantor PT Bukit Asam. Sekitar 50 peserta akan membawa spanduk, baliho, pamflet, dan menggunakan mobil komando.
“Aksi ini bentuk kepedulian terhadap lingkungan. Warga sudah lama merasakan dampak limbah, tapi belum ada langkah nyata dari perusahaan,” ujarnya.
Tuntutan Warga dalam Aksi Pencemaran Lingkungan PT Bukit Asam
Koordinator aksi, Dodo Arman, menuturkan warga telah berulang kali mengirim surat klarifikasi kepada PT Bukit Asam. Mereka juga pernah mendatangi perusahaan untuk membahas lahan yang terdampak, namun merasa diabaikan.
“Kami sudah mencoba komunikasi langsung dan tertulis, tetapi tidak ada tanggapan memuaskan,” tegas Dodo.
Dalam aksi ini, warga mengajukan empat tuntutan utama:
- Meminta KTT PT. Bukit Asam untuk bertanggung jawab atas pencemaran limbah tambang yang masuk ke kawasan tanah warga;
- Meminta Direktur Utama mundur dari jabatan karena sudah gagal dalam menjalankan tanggung jawab yang mengakibatkan adanya kerugian terhadap masyarakat dan negara;
- Meminta kepada PT.Bukit Asam untuk memberishkan tanah yang terkena limbah dari penambangan Batubara;
- Meminta kepada PT. Bukit Asam untuk membersihkan Sungai Air Lawai, Sungai Pungkilan, dan Sungai Bengkuang yang terdampak limbah tambang Batubara.
Dampak dan Rencana Lanjutan Aksi
Menurut warga, pencemaran tambang batubara telah merusak lahan mereka, mengotori sumber air, dan mengancam kesehatan serta mata pencaharian mereka. Aksi akan digelar di dua lokasi secara bersamaa, yaitu di PT Bukit Asam dan di Jakarta.
Perkumpulan Masyarakat Peduli Lingkungan berjanji melanjutkan aksi hingga tuntutan dipenuhi. Mereka berharap PT Bukit Asam segera mengambil langkah nyata untuk memperbaiki kerusakan lingkungan.
Hingga berita ini diterbitkan, tim Info Aktual belum berhasil menghubungi pihak PT Bukit Asam untuk meminta tanggapan resmi. (Red)