Lahat, Sumatera Selatan
InfoAktual.co.id
Kelangkaan dan melonjaknya harga gas elpiji 3 kg atau yang akrab disebut gas melon terus menjadi persoalan serius di Kabupaten Muara Enim dan Lahat.
Warga di kedua daerah ini mengeluhkan kesulitan mendapatkan pasokan gas dengan harga yang terjangkau.
Kepala Disperindag dan ESDM Muara Enim, Drs. Bhakti, M.Si., mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah agen dan pangkalan gas, Selasa (21/01/2025).
“Hasilnya, distribusi penyaluran sudah sesuai kontrak. Namun, masalahnya terletak pada harga jual di tingkat pangkalan di atas Harga Eceran Tertinggi (HET),” ujarnya saat diwawancarai awak media.
Berdasarkan pantauan di lapangan, harga gas melon di sejumlah pangkalan di Muara Enim mencapai Rp 18.500 hingga Rp 20.000 per tabung.
Sementara di Kabupaten Lahat, eceran gas melon bahkan sempat tembus hingga Rp 60.000 per tabung.
Penjualan gas melon diatas HET jelas melanggar SK Gubernur Sumatera Selatan Nomor 19/KPTS/IV/2025.
Harga yang fantastis ini tentu saja memberatkan masyarakat, terutama kalangan menengah ke bawah yang sangat bergantung pada gas melon untuk memasak.
Di Kabupaten Lahat, keluhan warga semakin menjadi-jadi. Mereka merasa pemerintah daerah dan dinas terkait kurang responsif dalam mengatasi masalah ini.
“Padahal sudah viral di media sosial, tapi sampai saat ini belum ada tindakan nyata dari pihak terkait,” ujar Ita, seorang ibu rumah tangga.
Jika masalah kelangkaan dan kenaikan harga gas melon tidak segera diatasi, dikhawatirkan akan mengancam stabilitas sosial di kedua daerah tersebut.