Massa Garda Prabowo Desak Pemerintah Tindak Dugaan Korupsi di SMKN 3 OKU

Palembang, Sumatera Selatan
InfoAktual.co.id

Ratusan massa dari Garda Prabowo menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sumatera Selatan, Senin (20/1/2025).

Mereka mendesak pemerintah dan Inspektorat Sumsel segera menangani dugaan korupsi di SMKN 3 OKU.

Aksi ini berfokus pada penyalahgunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan pungutan liar (pungli) yang berlangsung selama tiga tahun.

Dalam orasinya, Ketua Garda Prabowo, Rahmat Sandi, menyoroti sejumlah dugaan pelanggaran:

  1. Pungutan liar termasuk biaya seragam, bungkus rapor, dan kompetensi siswa.
  2. Manipulasi SPJ laporan pertanggungjawaban diduga direkayasa untuk menutupi belanja fiktif.
  3. Pengelolaan dana fiktif anggaran untuk baju sekolah, pembangunan pagar, gapura, dan toilet dilaporkan tidak transparan.

“Kami minta Inspektorat dan APIP segera turun ke OKU untuk menyelidiki dugaan korupsi ini. Jika tidak ada tindak lanjut, kami akan bertindak lebih tegas,” ujar Sandi.

Sandi menambahkan, tindakan tersebut melanggar Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 75 Tahun 2016 tentang Komite Sekolah, yang melarang komite menjual buku, seragam, dan melakukan pungutan dari peserta didik atau wali murid.

“Jika aturan ini dilanggar, maka integritas sekolah dirusak, dan dampaknya sangat merugikan peserta didik,” tegasnya.

Menurut Ketua Garda Prabowo, Feri, dugaan pungli selama tiga tahun menyebabkan kerugian negara hingga Rp16 miliar.

“Kami minta Inspektorat segera memproses laporan ini. Jika dalam dua minggu tidak ada tindakan, kami akan menyegel sekolah tersebut,” ancam Feri.