Perselisihan Siswa dan Guru di SMA Xaverius Baturaja Selesai Dengan Mediasi

infoaktual sumsel b3cf4721 93d1 4b20 8cc4 c540595c2153

Baturaja, Sumatera Selatan
InfoAktual.co.id

Perselisihan antara salah satu siswa dengan guru di SMA Xaverius Baturaja, yang sempat mencuat, kini telah diselesaikan melalui musyawarah, Kamis (14 November 2024).

Orang tua siswa yang terlibat dalam kejadian ini juga turut meminta bantuan awak media untuk menjembatani penyelesaian konflik tersebut.

Kejadian bermula ketika pada tanggal 28 November 2024, guru wali kelas bernama Nisa Sakiya Azzhara, S.Pd., memberikan tugas kepada siswa-siswi di SMA Xaverius Baturaja.

Dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru, Nisa memberikan materi dan tugas yang perlu diselesaikan oleh para siswa.

Salah satu siswa, Jessica Ervina Aulin, yang juga menjabat sebagai Ketua OSIS, ternyata belum mengumpulkan tugas tepat waktu, yang kemudian menjadi pemicu perselisihan antara Jessica dan guru Nisa.

Menurut informasi yang dihimpun oleh wartawan Info Aktual, Jessica dipanggil oleh Nisa untuk mengkonfirmasi keterlambatan pengumpulan tugas tersebut.

Guru Nisa meminta penjelasan kapan tugas akan diselesaikan, mengingat tenggat waktu telah terlewati.

Pertanyaan ini disampaikan sebagai bagian dari upaya guru untuk memastikan semua siswa mengikuti aturan dan menyelesaikan tugas tepat waktu.

Namun, pertemuan itu ternyata menjadi pemicu perselisihan antara keduanya.

Jessica, sebagai siswa, merasa mendapat tekanan dari gurunya terkait pengumpulan tugas tersebut.

Situasi tersebut pun berkembang menjadi permasalahan yang lebih besar, hingga akhirnya melibatkan pihak sekolah dan orang tua siswa.

Dalam upaya untuk menyelesaikan masalah, pihak sekolah mengambil langkah mediasi secara persuasif.

Musyawarah antara guru, siswa, dan orang tua pun dilakukan untuk mencari titik temu yang bisa diterima semua pihak.

Kepala Sekolah SMA Xaverius Baturaja, Tri Sigit, menjelaskan dalam wawancara eksklusif dengan media Info Aktual bahwa penyelesaian melalui musyawarah berjalan lancar, dan pihak sekolah juga berkomitmen menjaga ketertiban di lingkungan belajar.

“Permasalahan antara murid dan guru sudah diselesaikan secara damai. Sekolah juga telah membuat surat pernyataan bersama dengan guru, wali kelas, dan kepala sekolah. Jika ada hal-hal yang melanggar aturan, akan ada sanksi dari pihak Yayasan sesuai peraturan yang berlaku,” ujar Kepala Sekolah Tri Sigit.

Perselisihan antara Jessica dan guru Nisa ini pun menjadi bahan evaluasi bagi SMA Xaverius Baturaja untuk terus meningkatkan pendekatan edukasi yang bersifat persuasif.

Kepala sekolah berharap tidak ada lagi perselisihan serupa di masa depan dan mengingatkan seluruh tenaga pendidik untuk tetap mengedepankan komunikasi yang efektif dan empati dalam menyampaikan tugas serta bimbingan kepada siswa.

Para orang tua siswa juga memberikan dukungan terhadap proses penyelesaian ini.

Mereka berharap bahwa komunikasi antara guru dan siswa dapat ditingkatkan agar lingkungan sekolah tetap harmonis dan kondusif untuk kegiatan belajar mengajar.

Pihak sekolah menyatakan bahwa dengan adanya kejadian ini, mereka akan lebih proaktif dalam mengawasi dinamika di kelas untuk mencegah kesalahpahaman di masa mendatang.

Lebih lanjut, SMA Xaverius Baturaja juga menegaskan komitmen mereka untuk menjaga kualitas pendidikan dan etika pengajaran.

Tri Sigit menambahkan bahwa sekolah akan memperkuat aturan internal guna memastikan setiap siswa dan guru memahami peran serta kewajibannya masing-masing.

Kasus ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk menjaga etika dalam interaksi di lingkungan sekolah.

SMA Xaverius Baturaja berharap kejadian ini menjadi pengalaman berharga untuk memperkuat rasa saling menghormati antara guru dan siswa.

Dengan penyelesaian yang damai melalui musyawarah, SMA Xaverius Baturaja berkomitmen menciptakan suasana yang lebih baik, di mana siswa dan guru dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan pendidikan tanpa adanya konflik.

Pewarta: Husin Basrah