Prabowo Dukung UU Perampasan Aset Koruptor: “Udah Nyolong, Aset Mau Disimpan? Gw Tarik!”

infoaktual dki jakarta 4fa17d81 80be 4064 9f8c 5bec1bbefd8e

Jakarta,
InfoAktual.co.id

Di tengah riuh peringatan Hari Buruh Internasional di kawasan Monas, Presiden Prabowo Subianto menyuarakan komitmen kerasnya dalam pemberantasan korupsi.

Bukan sekadar janji, Prabowo menegaskan dukungan penuh terhadap pengesahan Undang-Undang Perampasan Aset dari hasil tindak pidana korupsi. Ia menolak keras para koruptor menyimpan hasil kejahatan.

“Dalam rangka pemberantasan korupsi, saya dukung Undang-Undang Perampasan Aset. Udah nyolong, nggak mau kembalikan aset? Gw tarik aja itu,” tegas Prabowo dari atas podium, Kamis (1/5/2025).

Suara Prabowo disambut sorak para buruh yang hadir. Ia berbicara lugas. Latar belakang sebagai putra asli Betawi menjadi landasan keyakinannya dalam memahami praktik-praktik tipu daya koruptor.

“Kenapa mereka takut saya jadi Presiden? Karena saya tahu tipu-tipu mereka semua,” katanya lantang.

Ia menyebut, sejak lahir dan tumbuh di Betawi, ia sudah terbiasa memahami seluk-beluk persoalan rakyat. Ia tahu mana aset milik negara dan mana milik rakyat.

“Gw ngerti mana aset milik rakyat. Dan gw akan tarik kembali, biar jadi milik rakyat,” tambahnya.

Dalam pidatonya, Prabowo juga menyentuh soal dasar hukum yang memperkuat posisinya. Ia merujuk Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia.

“Sumber-sumber produksi yang menguasai hajat hidup rakyat, wajib digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Itu perintah UUD,” ujarnya.

Prabowo menekankan, kekayaan alam dan aset negara tak boleh dikangkangi segelintir elit yang mencuri dari rakyat. Apalagi, jika mereka bersembunyi di balik celah hukum.

Sebagai pemimpin, Prabowo merasa tak cukup hanya mengutuk korupsi. Ia ingin mengembalikan aset negara ke pangkuan rakyat dengan payung hukum yang jelas.

“Saya tidak akan tinggal diam. Saya akan berjuang agar aset kembali ke rakyat,” tegasnya.

Lebih lanjut, Prabowo mengimbau masyarakat, khususnya buruh, agar tidak tergoda oleh provokator yang menjanjikan uang untuk aksi-aksi bayaran. Ia curiga ada gerakan yang justru membela koruptor.

“Lu dikasih duit, lu demo untuk koruptor? Awas lu! Gw heran ada demo dukung koruptor,” katanya sambil menggeleng.

Seruan ini menjadi tamparan keras bagi oknum yang memanfaatkan aspirasi rakyat demi kepentingan elit yang korup. Prabowo menegaskan, reformasi hukum tak bisa berhenti di meja wacana. Ia ingin langkah konkret.

Momentum Hari Buruh dimanfaatkan Prabowo untuk memperkuat narasi keberpihakan terhadap rakyat. Pemberantasan korupsi dan pengembalian aset negara menjadi janji yang tak akan ia ingkari.

Kehadiran ribuan buruh di kawasan Monas menjadi saksi. Presiden Prabowo, bukan hanya berorasi. Ia menegaskan keberanian untuk melawan sistem korup hingga ke akar-akarnya. (Red)