Dokumenter Musik “Koeswoyo: The Last Man Standing” Siap Tayang di Jakarta

yok koeswoyo

DKI Jakarta
InfoAktual.co.id

Dokumenter musik yang sangat dinantikan tahun ini, Koeswoyo: The Last Man Standing, akan segera memanjakan para pecinta musik dan penggemar dokumenter Indonesia. Film ini mengisahkan perjalanan hidup Yok Koeswoyo, ikon legendaris yang menjadi bagian dari band ikonik Koes Bersaudara/Koes Plus.

Dokumenter berdurasi 61 menit ini tidak hanya menyoroti karier musiknya, tetapi juga menggali sisi pribadi Yok melalui pandangan keluarga, sahabat, dan rekan musisi.

Koesroyo: The Last Man Standing telah memperoleh pengakuan internasional. Dokumenter ini terpilih sebagai Official Selection di 20th Annual LA Femme International Film Festival di Los Angeles. Selain itu, film ini juga masuk nominasi sebagai Film Dokumenter Panjang Terbaik di Festival Film Indonesia (FFI) 2024.

Linda Ochy, sutradara dokumenter ini, mengungkapkan kebanggaannya atas pencapaian ini. “Kami berharap film ini bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk mengenal lebih jauh kontribusi Yok Koeswoyo terhadap musik Indonesia,” ujarnya.

Dokumenter ini akan tayang perdana pada Senin, 25 November 2024, di CGV fX Sudirman, Jakarta. Acara ini berlangsung mulai pukul 14.30 hingga 19.00 WIB. Penonton akan disuguhi rangkaian acara menarik, termasuk:

  1. Pemutaran perdana dokumenter bersama Yok Koeswoyo dan para pembuat film.
  2. Nostalgia melalui lagu-lagu hits dari Koes Bersaudara/Koes Plus dan karya pribadi Yok Koeswoyo.
  3. Diskusi eksklusif dengan narasumber dan tim produksi film.

Produser Andi Pulung Waluyo mengungkapkan, “Kami ingin memberikan pengalaman yang tak terlupakan, bukan hanya untuk para penggemar Koes Plus, tetapi juga bagi masyarakat yang menghargai perjalanan musik Indonesia.”

Yok Koeswoyo, yang lahir dari keluarga bangsawan Tuban, sempat menghadapi larangan keras dari ayahnya untuk bermain musik. Namun, semangat dan kecintaannya terhadap musik mendorongnya mendirikan band bersama saudara-saudaranya, yang kelak dikenal sebagai Koes Plus.

Dokumenter ini mengungkap fakta menarik, termasuk peran Koes Plus dalam sejarah musik Indonesia dan keterlibatan mereka dalam kegiatan intelijen pada era Orde Lama dan Orde Baru. David Tarigan, seorang pengamat musik yang turut menjadi narasumber, menyatakan, “Koes Plus bukan hanya band, tetapi juga simbol perjuangan musisi Indonesia melawan keterbatasan.”

Film ini melibatkan sejumlah narasumber yang memiliki hubungan erat dengan Yok Koeswoyo, di antaranya:

  • Sari Koeswoyo (anak Yok Koeswoyo)
  • Michelle Koeswoyo (istri Yok Koeswoyo)
  • David Tarigan (pengamat musik)
  • Hilmar Farid (budayawan)
  • Ais Suhana (promotor musik)

Di sisi produksi, dokumenter ini digarap oleh tim yang berdedikasi tinggi, termasuk Linda Ochy sebagai sutradara dan Astri Apriyani sebagai penulis skenario.

Bagi para pecinta musik, Koesroyo: The Last Man Standing adalah dokumenter yang wajib ditonton. Film ini tidak hanya menyajikan kisah inspiratif, tetapi juga mengajak penonton untuk memahami kontribusi besar Yok Koeswoyo terhadap perkembangan musik Indonesia.

Tiket pemutaran perdana dapat diperoleh secara daring melalui platform resmi CGV atau langsung di lokasi acara. Pastikan Anda menjadi bagian dari perayaan warisan musik Indonesia ini.

Pewarta: Puput