Lahat, Sumatera Selatan
InfoAktual.co.id
Jembatan di Desa Muara Lawai, Kecamatan Merapi Timur, Kabupaten Lahat, Sumsel, patah saat dilintasi empat armada angkutan batubara, Minggu (29/6/2025) sekira pukul 23:45 WIB.
Tiga truk menuju Muara Enim, satu lainnya mengarah ke Lahat. Insiden ini sontak mengganggu akses warga dan menimbulkan kekhawatiran akan keselamatan.
Wakil Gubernur Sumatera Selatan, Cik Ujang, S.H., turun langsung meninjau lokasi. Ia didampingi perwakilan Kementerian PU, Dinas PUPR Lahat, Camat Merapi Timur, Kepala Desa Muara Lawai, serta jajaran dinas dan instansi terkait.
“Kami minta seluruh pengusaha dan transportir batubara patuhi batas muatan maksimal. Jika ada yang melanggar, tolong pihak berwenang dapat mengambil tindakan tegas,” ujar Cik Ujang.
Pemprov Sumsel, lanjutnya, tidak akan tinggal diam. Mereka akan memanggil perusahaan tambang yang terlibat dan meminta pertanggungjawaban penuh atas kerusakan jembatan.
Lebih dari sekadar perbaikan, Cik Ujang menyoroti akar persoalan, yaitu penggunaan jalan umum oleh angkutan batubara.
“Perusahaan tambang wajib perbaiki jembatan ini sesuai spesifikasi teknis. Dan seluruh angkutan batubara harus lewat jalan khusus, tidak boleh lewat jalan negara,” tegasnya lagi.
Ia mengakui, sektor batubara menyumbang pendapatan besar bagi negara dan daerah. Namun, keselamatan dan kepentingan masyarakat tetap menjadi prioritas.
“Pajak tinggi tak boleh jadi alasan mengorbankan kepentingan rakyat. Kami ingin solusi permanen, bukan tambal sulam,” ujarnya lugas.
Dalam waktu dekat, Pemprov Sumsel akan mendorong perusahaan tambang membangun flyover jika jalur tambang menyeberangi jalan negara.
Cik Ujang membuktikan bahwa hadirnya pemerintah di tengah masyarakat, bukan sekadar simbol, tetapi bentuk tanggung jawab. Infrastruktur yang rusak akibat industri, harus ditanggung oleh industri itu sendiri. (red)