Lintas Kader HMI Jakarta Demo BPOM, Minta Serius Tangani Kosmetik Ilegal

Mahasiswa dari Lintas Kader HMI Jakarta saat berorasi didalam aksi demonstrasi di halaman gedung BPOM
Mahasiswa dari Lintas Kader HMI Jakarta saat berorasi didalam aksi demonstrasi di halaman gedung BPOM

DKI Jakarta,
InfoAktual.co.id

Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam elemen Lintas Kader HMI Jakarta menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Pusat Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Kamis (10/10/2024).

Aksi ini merupakan bentuk protes atas kinerja BPOM yang dinilai kurang maksimal dalam menangani peredaran kosmetik ilegal di Indonesia.

Kosmetik ilegal yang ditemukan oleh BPOM baru-baru ini berjumlah 415.035 pieces dengan 970 item. Produk-produk tersebut diduga kuat merupakan kosmetik impor yang tidak memiliki izin edar dan bahkan mengandung bahan berbahaya.

Sebagian besar produk ini berasal dari Tiongkok, Filipina, dan Thailand. Temuan ini memicu kekhawatiran publik tentang bagaimana kosmetik-kosmetik ini bisa masuk dan tersebar di pasaran tanpa terdeteksi.

Koordinator aksi, Muhaimin, dalam orasinya menegaskan bahwa BPOM sebagai lembaga pengawas obat dan makanan seharusnya lebih serius dalam menangani peredaran kosmetik ilegal di Indonesia.

Ia menyatakan bahwa temuan kosmetik ilegal ini adalah bukti bahwa BPOM belum optimal dalam menjalankan tugas pengawasannya.

“Isu kosmetik ilegal ini menimbulkan pertanyaan besar tentang kinerja BPOM. Bagaimana produk-produk berbahaya ini bisa masuk dan beredar di pasar Indonesia? Jika BPOM kecolongan, dampaknya bisa sangat merugikan masyarakat. Kami menuntut BPOM agar serius dan tidak setengah-setengah dalam membasmi peredaran kosmetik ilegal. Ini masalah yang bisa membahayakan kesehatan masyarakat,” ujar Muhaimin di hadapan para demonstran.

BPOM memiliki tugas penting dalam menyelenggarakan pengawasan terhadap peredaran obat, makanan, kosmetik, dan produk kesehatan lainnya di Indonesia. Badan ini bertanggung jawab untuk melindungi masyarakat dari bahaya yang ditimbulkan oleh produk-produk berisiko.

Produk yang diawasi oleh BPOM meliputi obat-obatan, bahan obat, narkotika, psikotropika, prekursor, zat adiktif, obat tradisional, suplemen kesehatan, kosmetik, dan pangan olahan.

Muhaimin juga mengkritik bahwa pengawasan BPOM terhadap kosmetik, khususnya yang tidak diketahui asal usulnya, masih lemah.

“BPOM harus lebih teliti dan jeli dalam mengawasi peredaran kosmetik ilegal ini. Jika pengawasan lemah, dampaknya bisa sangat fatal bagi masyarakat Indonesia,” tambahnya.

Aksi unjuk rasa mahasiswa Lintas Kader HMI Jakarta di depan Kantor BPOM sempat diwarnai ketegangan. Ketegangan ini terjadi saat perwakilan mahasiswa yang ingin beraudiensi dengan pihak BPOM tidak mendapatkan respon yang memadai. Pihak keamanan BPOM pun sempat bersitegang dengan para pendemo.

Sebagai bentuk protes lebih lanjut, mahasiswa melakukan aksi bakar ban bekas di depan kantor BPOM.

“Kami melakukan ini karena BPOM tidak memberikan respons yang baik terhadap aspirasi kami. Kami akan terus mendatangi BPOM dan Istana Negara hingga ada tindak lanjut yang konkret dari Presiden terhadap kinerja BPOM yang setengah-setengah,” tegas Muhaimin.

Di akhir aksinya, Muhaimin menegaskan bahwa sebagai pemuda dan mahasiswa, mereka akan selalu berada di garis depan dalam mengawal isu-isu sosial yang berdampak langsung pada kehidupan masyarakat. “Kami tidak akan berhenti sampai BPOM benar-benar menjalankan tugasnya dengan baik. Kami akan terus menyuarakan tuntutan ini demi kesehatan dan keselamatan masyarakat Indonesia,” tutup Muhaimin.

Pewarta: Talib Loilatu