Medan, Sumatera Utara
InfoAktual.co.id
Masa depan pertanian Indonesia ada di tangan generasi muda. Hal ini menjadi sorotan utama dalam kuliah umum bertajuk Generasi Milenial dan Masa Depan Pertanian Indonesia yang digelar Yayasan JHL Merah Putih Kasih (JHL Foundation) di Aula Suratman, Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara (USU), Kamis (13/3/2025).
Jerry Hermawan Lo, Ketua Dewan Penasehat JHL Foundation, menegaskan pentingnya regenerasi petani. “Pertanian adalah penopang kehidupan. Jika dikelola dengan baik, ketahanan pangan akan terjamin,” ujarnya.
Jerry menyoroti tantangan global yang mempengaruhi sektor pertanian. Krisis pangan dunia akibat perang Rusia-Ukraina menjadi bukti rapuhnya ketahanan pangan global. “Rusia dan Ukraina menyuplai 29% gandum dunia. Ketika perang terjadi, produksi terganggu, harga pangan melonjak,” jelasnya.
Selain itu, dampak perubahan iklim seperti El Nino semakin mengancam produksi pangan. “Tiga bulan hujan terlambat, panen ikut tertunda. Akibatnya, kelangkaan pangan tak terhindarkan,” tambahnya.
Untuk menghadapi tantangan ini, JHL Foundation berkomitmen mencetak 1.000 sarjana pertanian dalam lima tahun. Program ini bertujuan menciptakan generasi muda yang mampu mengelola sumber daya alam (SDA) secara optimal.
“Selama ini kita selalu berkata SDA kita kaya. Tapi, siapa yang mengelola? Tanpa SDM unggul, SDA tak akan berkembang,” tegas Jerry.
Sejak diluncurkan setahun lalu, program ini telah memberikan hampir 300 beasiswa bagi mahasiswa pertanian di berbagai universitas. Terbaru, JHL Foundation menyerahkan 98 beasiswa kepada mahasiswa Fakultas Pertanian USU.