Omzet Penjualan LKS di Pati Capai 4,5 Miliar, Sekolah Catut Nama Kabid SMP

Fauzin-Futiarso-Kabid-Pembinaan-SMP-Dinas-Pendidikan-dan-Kebudayaan-Pati

Pati, Jawa Tengah
InfoAktual.co.id

Penjualan Buku Lembar Kerja Siswa (LKS) di Kabupaten Pati berpotensi menimbulkan konflik kepentingan antara sekolah, guru, dan penerbit buku. Berdasarkan data dari opendata.patikab.go.id, terdapat sekitar 31.000 siswa SMP Negeri di Pati. Jika harga paket LKS untuk 11 mata pelajaran sebesar Rp 150.000, nilai penjualannya bisa mencapai 4,5 miliar rupiah lebih.

Menurut pantauan Kontributor Media Info Aktual, seluruh SMP Negeri di Kabupaten Pati menggunakan LKS yang disediakan oleh sekolah. Padahal, Permendikbud Nomor 75 Tahun 2020 melarang praktik jual beli buku LKS di sekolah. Namun, pihak sekolah berdalih bahwa penjualan dilakukan oleh koperasi sekolah. Sayangnya, beberapa kepala sekolah mengakui bahwa koperasi tersebut tidak berbadan hukum.

“Tidak ada modal kami untuk membuat koperasi berbadan hukum. Koperasi ini hanya untuk mempermudah siswa membeli alat tulis,” ungkap beberapa kepala SMP Negeri senada.

Beberapa sekolah bahkan disebut mencatut nama Kabid Pembinaan SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pati, Fauzin Futiarso. Beberapa kepala sekolah menyarankan tim media untuk bertemu langsung dengan Fauzin, tanpa penjelasan lebih lanjut.

“Silakan hubungi saya jika ada sekolah yang membawa-bawa nama saya,” tegas Fauzin saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (2/9/2024).

Fauzin menekankan bahwa Dinas Pendidikan sudah mengingatkan seluruh sekolah agar tidak memaksa siswa membeli LKS atau seragam baru. Dia juga membantah tuduhan sebagai pelindung praktik jual beli buku LKS dan seragam di sekolah.